Tuesday, August 31, 2010

When I Go The Distance

Als ich in die Fern gehen......

ceilah.
Gue percaya semua orang yang pergi ke luar negeri dalam jangka ga terlalu lama seperti gue akan merasakan hal yang sama seperti gue. Merasa jauh.

LHA IYA LAH!!!

Tapi bukan jauh secara kilometer yang jadi maksud gue di sini. 'Jauh'.
Terpisah jarak dan waktu dari rutinitas, orang-orang terdekat, makanan favorit...
And somehow, jauh dari diri sendiri.

It's like, finding (or earning) a new me.
Tiba2 gue lepas dari masalah yang biasanya membelenggu tiap hari,
kebiasaan2 orang2 di sekitar gue yg ga semuanya baik,
perbuatan bbrp orang yang sebetulnya ga gue sukai,
tiba2 gue ga perlu melepaskan mereka! Mereka lepas sendiri!

Akhirnya keliatan jelas, siapa yang keep in touch in a good way,
which means they would definitely make it in my future...
Wait. That seems arrogant.

Tapi gimana yah...maksud gue begini;
you don't want to have any friend who stay the same while you're growing.
It doesn't mean you should leave that friend, but it's much better to be friends with the people who are growing with you!
And it's kind of obvious, actually, in which direction they go.

Because life goes on! Well, mine does.
Jadi sangat menyenangkan berinteraksi dgn temen2 lama yang juga sedang melakukan perubahan hidup, saling mendukung dgn cara yang sehat, membiarkan 'jarak' itu tetap ada tapi menyikapinya dengan baik. Good friends don't have to always be with you in order to understand you.

So, every step further, I find more people closer than ever...and it's good to have friends like that...and KNOWING that I have friends like that.

UDAH AH CURHATNYA.

Skrg gue lagi berdiam diri di Stasiun utama-nya Muenchen (Munich), di Starbucks. Kenapa Starbucks? Karena ada internet. Kenapa Muenchen? Karena lusa gue akan terbang ke Jakarta dari sini. Kenapa berdiam diri di stasiun? Karena gue lagi nunggu seorang temen (tepatnya temennya temen gue, yg gue mintain tolong, gue akan numpang 2 malem di tempat dia krn gue mau jalan2 dulu di Muenchen besok) yang skrg masih kuliah. Kenapa berdiam diri? Karena gue bawa koper raksasa!!! Males dong!!! *loh kok marah2*

Gue ga tau gimana caranya tadi gue mengangkut koper 25kg ini dari lantai 3, naik bis, naik kereta, transit, sampe ke Muenchen. Ini udah dgn penyederhanaan juga, dari 3 tas gue sederhanakan jd 2 tas; 1 koper raksasa dan 1 ransel. Well, temen2 gue dulu malah pd bawa koper 40-60kg, gue ga ngerti lagi gimana caranya hidup. All my life I've always been the light traveler! Gue ke bandung cuma bawa tas slempang kecil, gue ke bali cuma bawa 1 ransel kecil...ke singapore aja cuma bawa 1 tas kecil...jd emang rasanya dgn koper ini hidup gue lebay. Dan ternyata...baju yg gue pake dikit juga tuh! Emang harusnya bisa lebih kecil nih...*kekeuh*

Next time it'll be winter. Kyknya bawaan gue bakal segini juga, krn gue udah ngedrop banyak baju di sini, tp gue nanti harus bawa mantel winter dan boots. Januari. 4 bulan lagi. 4 bulan itu sebentar loh. Semoga urusan visa lancar dan semua berjalan dengan baik...amin.

NGELANTUR.

BIARIN.

Temennya temen gue belum dateng nih. Jangan2 abis kuliah dia pulang, lupa akan keberadaan gue, trus gue harus nginep di stasiun....*lebay*

2 comments: