Sunday, January 1, 2012

Singapore Express

I am a huge fan of King' s Singers.
Begitu denger mereka akan konser di Singapore, I couldn't help it, gue harus nonton. Dalam tempo sesingkat-singkatmya gue pun mengatur kepergian gue ke Singapore yang cukup nekad, karena setelah nonton mereka, gue harus pulang ke Jakarta subuhnya, krn sorenya gue sendiri pun punya konser.

I have been familiar with Singapore. Karena dulu sempet bolak-balik waktu kakak gue berobat, gue sama sekali ga takut atau khawatir pergi sendirian ke sana. Ok, gue putuskan untuk berangkat Jumat siang, langsung nonton Wicked (mumpung ke sana), besoknya jalan-jalan, trus malemnya nonton King's Singers, trus besok paginya pulang.

Tibalah hari yang dinanti. Wait. My flight is delayed. DELAYED. Padahal gue cuma punya waktu sekitar 2 jam untuk mencapai Marina Bay Sands, yang belum pernah gue datengin juga. Bener aja, sampe jam 7 gue masih berkutat ngurus imigrasi dan beli nomer telpon, padahal pertunjukan mulai jam 7.30! Akhirnya gue baru bisa masuk dan nonton jam 8.10, itupun dengan membawa segala koper dan dengan perut sangat lapar...T___T

Petualangan belum berakhir. Selesai nonton, gue naik taksi ke hostel yang gue pilih dan book lewat internet. It's a very nice hostel named Five Stones Hostel, lokasinya di Clark Quay, nggak jauh dari mall Central. Gue udah kirim email bahwa gue akan check-in di atas jam 10 PM, tapi nggak tau bahwa hidup gue bakal jadi semacam Mission Impossible.

So, saat masuk gedung hostelnya yang berupa ruko, cuma ada sebuah pintu dan sebuah lift. Seperti hostel lainnya, resepsionisnya ada di lantai 2. Pas masuk lift, ada tulisan; "dear Clarentia, please use the emergency stairs beside the elevator." Okaaay. Gue keluar lift, dan memandang pintu besar di samping. Dengan agak deg-degan gue naik. Sampai lantai 2, yang gue temukan adalah sebuah pintu, sebuah mesin kayak untuk pin, dan bel. Setelah beberapa kali membunyikan bel dan ga ada yang bukain, baru sadar di pintu ada tulisan lagi, "If you check in after 10 PM please call this number". Di bawahnya ada 2 nomer telpon. Masalahnya, Blackberry gue low-bat. Udah merah. Dikit lagi dia akan mati suri. Ok, sambil komat-kamit berdoa, gue dial nomer pertama...

"Sorry, I am taking my maternity leave..."
Terus kenapa ditaro nomernya di situuuu??!
Makin deg-degan. Udah lewat jam 12, dan batere gue mulai kedip-kedip tanda sekarat.
Dial nomer kedua. Nggak diangkat. Dial lagi. Akhirnya diangkat!
"Hello, I want to check in..."
-lalu dia minta data dulu-
"Okay, see your left side, there will be a mailbox..."
Kotak surat. Dari tadi kayaknya gue ga liat. Ah, ini dia!
"The box is locked, please insert this number...1-2-0..."
Masukin nomernya. Kebuka beneran!
"Inside you will find a key attached to a card with your name on it. Use the card to open the door, use the key to your room and to use the elevator."

Bener aja. Ada kunci dan kartu dengan nama gue. Akhirnya gue berhasil masuk, tanpa drama lanjutan. It is a very nice hostel, bersih, aman, dan gue suka karena ada kamar khusus perempuan. Di tiap tempat tidurnya, biarpun yang tingkat atas, ada lampu baca dan colokan. Langsung charge BB, buka peta Singapore untuk jalan-jalan besok, dan tidur.

Besoknya terbangun dengan perut lapar, langsung makan bakutteh di Song Fa, restoran Cina di pojokan seberang Central. Enak banget, tapi ya nggak bisa dibilang murah. Seporsi tambah nasi dan minum jadi 7 SGD. Jalan ke Raffles City, Marina Bay, makan es krim sedollar dan berhenti di Esplanade. Siap untuk nonton my favorite acapella group EVER.

For the concert, I can tell you that we all should just hail to the King's Singers.
Mereka adalah grup acapella dari Inggris yang udah berdiri lama sekali, anggotanya terus diregenerasi kalo ada yang pensiun. They are highly educated, charismatic, and entertaining. The six gentlemen, consists of 2 countertenor, 1 tenor, 2 baritones, and 1 bass, provides us the time of our lives with selections of Christmas songs from folksongs to Baroque to popular songs. Maintaining the world-class performance from beginning to the very end, I found myself breathless during the entire show, and nearly faint when I got the chance to participate in the book signing, greeted by the gentlemen personally and very warmly.

Ddmikianlah, besoknya MRT lagi agak error, sehingga gue naik taksi ke bandara dan terbang ke Jakarta untuk nyanyi di konser jam 5 sorenya.

It's funny how special the trip was in such a short time.
See you soon, Singapore.
:)